Apa Formula Mengalahkan Si Papa Vega ?
Obrolan Arena ~ Bulutangkis Tunggal Putra ~ Viktor Axelsen
Seperti yang kita ketahui bersama akhir-akhir ini publik bulutangkis dunia dibuat bertanya-tanya, bagaimanakah caranya mengalahkan "papa vega" Viktor Axelsen ??? Maklum saja karena Axelsen sedang sangat onfire dan sulit menemukan titik lemahnya saat ini.
Terbaru Viktor Axelsen kalahkan pebulutangkis muda Thailand Kunlavut Vittidsarn tanpa perlawanan berarti di ajang kejuaraan dunia bulutangkis BWF 2022.
Papa Vega sendiri adalah nama lain dari Viktor Axelsen karena ia mempunyai putri yang bernama Vega Rohde hasil buah cintanya bersama Natalia Koch Rohde yang juga merupakan atlet bulutangkis Denmark. Vega Rohde lahir pada 15 Oktober 2020.
Viktor Axelsen adalah pebulutangkis sektor tunggal putra asal Odense Denmark kelahiran 4 Januari 1994, artinya saat ini ia berusia 28 tahun dan masa depan masih panjang. Berkarir aktif sejak 2010 hingga saat ini, pria putih jangkung 194 cm dengan pegangan tangan kanan ini menjelma menjadi salah satu kekuatan hebat di peta perbulutangkisan tunggal putra dunia.
Foto by ig @viktoraxelsen
Semenjak kepindahannya kepadepokan dubai membuat pebulutangkis tunggal putra asal Denmark ini semakin menjadi.
Contoh saja, tunggal putra Indonesia kampiun Singapure Open Anthony Sinisuka Ginting kalah 3x beruntun dari Viktor Axelsen dan 3 turnamen tersebut disapu bersih oleh Axelsen. Tepatnya di turnamen Daihatsu Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Malaysia Open.
Sebelumnya Viktor Axelsen sempat mengalami fase dimana ia kesulitan menghadapi pemain yang ulet karena kalah stamina, sebut saja menghadapi Kento Momota beberapa tahun silam. Footwork dari Axelsen saat ini juga tampak sangat prima.
Baca Juga: Daftar Juara Kejuaraan BWF Sejak 2010
Dan perlu kita ingat juga bahwa semua gelar bergengsi sudah didapatkan oleh si papa vega. All England, Indonesia Open, China Open, World Tour Final hingga Emas Olimpiade sudah ia koleksi, sungguh pencapaian yang luar biasa dan sudah pasti ia akan jadi salah satu legenda terbaik bagi negara Denmark dan Eropa.
Melihat performa Axelsen yang tangguh saat ini, wajar jika kita berfikir yang dapat mengalahkan Axelsen adalah dirinya sendiri, semisal jika Axelsen mengalami cedera, atau semangat bertandingnya hilang, atau juga faktor external. Masa kejayaan seperti ini juga pernah dialami oleh beberapa pebulutangkis top, sebut saja Kevin Sanjaya Sukamuljo - Marcus Fernaldi Gideon yang dari periode 2017-2020 sangat sulit dikalahkan. Atau juga Kento Momota ditahun 2020 yang sangat mendominasi hingga merengkuh 11 gelar dalam semusim.
Tetapi orang ada masanya, masa ada orangnya. Semakin tinggi seseorang maka semakin tinggi angin berusaha menjatuhkan. Kita lihat saja apakah tahun ini Axelsen benar-benar tidak terhentikan atau akan ada kompetitor yang hentikan hegemoni dari Viktor Axelsen, mari kita tunggu jawabannya.
Penulis : Badruzzaman
Baca Juga
Profil Bagas Maulana, Idola Baru Bulutangkis Indonesia
The Minions & The Daddies Tak Kunjung Membaik, Siapa MD Lokal yang Akan Bersinar Tahun Ini ?
Bukan Anthony Gordon, Tetapi Aubameyang Solusi untuk Chelsea
5 Alasan Mengapa Pemanasan Pra Olahraga Penting





