Mengenal #001 Ozan Kabak, Bintang Muda Turki Pengganti Van Dijk
foto by : instagram @liverpoolfc
Permasalahan genting yang dihadapi Liverpool musim ini adalah "nyungsep"nya para stopper, dimulai dari Virgil Van Dijk, Joe Gomez, Joel Matip yang cedera, ditambah dengan keluarya Dejan Lovren dari Anfield Stadium. Belum lagi mereka dihadapkan dengan Trio Fir-Man-Sah yang tak cukup konsisten, taktis hanya Mo Salah yang tetap bertaji dan menjadi pemuncak Top Skor Liga Inggris sejauh ini.
Jendela Transfer Januari 2021 ini dimanfaatkan betul oleh Liverpool dengan mendatangkan 2 pemain bertahan yakni Ben Davies dan Ozan Kabak. Pembelian 2 pemain ini tidak lepas dari kritik banyak kalangan, banyak yang menganggap Liverpool pelit padahal ini permasalahan pelik. Padahal lini belakang Liverpool benar-benar rapuh tetapi manajemen tim mendatangkan 2 pemain yang belum teruji, pertayaan besarnya adalah kenapa mereka tidak membeli satu saja centre back yang benar-benar berkelas dan bisa diharapkan. Jujur saja 2 rekrutan ini sulit dipandang mampu mengangkat Liverpool ke level tinggi seperti 2 musim terakhir.
Ben Davies bek berusia 25 tahun didatangkan dari tim beda kasta yakni Preston North End pada Minggu (31/1/2021) dengan mahar murah 500 ribu pounds, angka ana baru seperempat dari nominal yang disepakati, artinya Liverpool berhutang pada Preston North End sekitar 1,5 juta pounds.
Beralih pada Ozan Kabak, Kabak adalah salah satu stopper muda yang sering disebut di setahun terakhir ini. Baru menginjak usia 20 tahun, berpostur kekar dengan tinggi 1,86 m. Secara fisikli ia tergolong bagus sebagai stopper, tapi perlu diingat yang dibutuhkan Liverpool bukan hanya stopper melainkan sosok leader di lini belakang macam Van Dijk. Mampukah Kabak di usia 20 tahun menggantikan kepemimpinan Van Dijk yang sangat luar biasa ?
Munculnya nama Ozan Kabak di pentas teratas sepakbola dunia, menambah kekayaan stopper tengah milik negara Turki, setelah sebelumnya saat ini mereka punya Caglar Soyuncu di Leicester City, dan Merih Demiral di Juventus.
Kabak mampu tampil gemilang dan bermain reguler di bundesliga Jerman bersama VfB Stuttgart dan Schalke 04. Berkat penampilan cemerlang itulah ia akhirnya dipinang Klopp sebagai harapan besar solusi lini pertahanan merseyside merah. Ia datang ke Liverpool dengan status pinjaman di angka 1 juta pounds, lagi-lagi harga yang sangat murah untuk klub sebesar Liverpool. Entah karena mereka tidak punya uang atau dampak covid 19 atau karena memang bosnya pelit, intinya ini diluar ekspektasi banyak orang karena Liverpool hanya mengeluarkan dana 1,5 juta pounds saja.
Diawal musim Liverpool juga melakukan "belanja murah" dengan mendatangkan Takumi Minamino di harga 7,5 juta pounds, dan hasilnya ia tidak memberikan kontribusi nyata bagi Liverpool dan kini ia dipinjamkan ke Southampton. Liverpool seolah tak mengindahkan pepatah lama "ada uang, ada barang. ada uang, ada kualitas". inilah peruntungan yang dicoba Liverpool meskipun pernah gagal dengan Minamino tapi mereka tetap yakin dengan langkah mereka.
Mereka sebenarnya bukan benar-benar tidak tahu pepatah diatas, mereka selayaknya sadar dengan mendatangkan pemain yang "ada harganya" sangat menguntungkan, sebut saja Diego Jota dan Thiago Alcantara yang benar-benar memberikan kontribusi nyata dan langsung nyetel dengan gaya permainan Liverpool ala Klopp.
Kini patut dinanti bagaimana perjalanan Liverpool di sisa musim ini dengan kebingungan Klopp di lini pertahanan. Jika fans Liverpool optimis, bisa saja salah satu dari Kabak atau Davies benar-benar menjadi solusi jitu. Tapi kesialan bisa saja terus berlanjut apabila keduanya tak memberikan pengaruh apa-apa. Bermain sesekali bagus dan sesekali jelek itu normal, tapi apakah Davies atau Kabak bisa bermain bagus secara keseluruhan ?
penulis : Syarefah Ameera


