Mengapa Man City Superior ? berikut 5 Alasannya.
foto by instagram @mancity
Manchester City dan Pep Guardiola kembali menunjukkan kelasnya, meski diawal musim terseok-seok bahkan dihantam Leicester City dengan skor mencolok 2-5 di Etihad Stadium, kini itu hanya menjadi hari kemarin yang tak diperdulikan mengingat saat ini Guardiola benar-benar menunjukkan kehebatannya dalam meramu strategi. Ditinggal Sergio Kun Aguero yang berulang kali cedera, dan ditambah pemain kunci; Kevin De Bruyne yang juga cedera, diluar dugaan The Citizen justru semakin melejit. Kini Pep Guardiola membawa Man City dipuncak klasemen Liga Inggris meskipun hal ini tidak lepas dari inkonsistennya para klub pesaing macam Liverpool, Man United, Chelsea, Tottenham dan Leicester.
Mengapa Man City bisa superior seperti saat ini ? berikut beberapa alasannya.
- Faktor GuardiolaPep Guardiola dalah salah satu Pelatih terbaik yang pernah ada, Kehebatannya terlihat tatkala membawa Barcelona merajai kancah domestik dan kancah Eropa. Tidak hanya didukung pemain berkualitas kala itu seperti Leo Messi, Iniesta-Xavi dan Pique, nyatanya gameplay Barca memang enak ditonton. Kepiawaiannya membuat Pep dilirik banyak klub elit hingga kemudian Bayern Munchen yang beruntung memilikinya lalu Manchester City pemilik berikutnya. Diawal kehadirannya di Liga Inggris Pep tidak langsung perform, kerasnya Liga Inggris turut dirasakan Pep dimasa-masa awalnya. Namun kini setelah menguras banyak uang Bos Man City akhirnya Guardiola berangsur mendatangkan trophy-trophy untuk lemari Manchester Biru. Tetapi perlu diingat pula bahwa dengan banyaknya uang yang digelontorkan klub, disokong pelatih yang hebat, maka sudah waktunya Man City tampil di puncak final Liga Champions.
- False 9
False 9 adalah strategi bermain tanpa striker, Ketika Aguero cedera, mulai tampak kekhawatiran kalau Citi akan tumpul, apalagi penampilan Gabriel Jesus tidak selalu bisa diandalkan. tetapi siapa sangka, False 9 ala Guardiola justru membuat City tampil garang dengan sirkulasi bola cepat dan pergerakan yang cepat nan dinamis dari 3 sampai 6 pemain didepan. City bermain tanpa striker murni tetapi mereka memanfaatkan betul kecepatan dari Sterling, Ferran, Mahrez, Bernardo dan Foden. Disempurnakan oleh akurasi umpan De Bruyne dan Gundogan. Jika diperhatikan tatkala Man City bermain dengan tipikal seperti ini, mereka sangat cepat di depan tanpa mengandalkan crossing di udara, ini wajar karena City bermain tanpa striker dan banyak pemain depan City yang tidak cukup tinggi secara postur. Intinya False 9 City seringkali menghasilkan kemenangan. - Kedalaman Skuat Berkelas Milik Man City
Apa yang menjadi perbedaan Man City dengan Liverpool musim ini ? tidak lain adalah kedalaman skuat yang dimiliki. Liverpool dihantui cedera di lini pertahana. Man City juga tak luput, Aguero dan De Bruyne yang notabene pemain penting harus menepi dari lapangan hijau. Namun kedalaman skuat yang kurang baik dari Liverpool membuat mereka dalam masalah serius di lini pertahanan. belum lagi tri Fir-Man-Sah yang diawal musim mandul. Berbeda dengan skuat City yang pemain cadangannya juga penuh dengan pemain bintang, membuat mereka tidak goyah meski ditinggal Aguero dan De Bruyne. Sempat pula ditinggal Laporte yang cedera tetapi John Stones kembali ke performa bagusnya. Berbekal kedalaman skuat inilah Man City kini berada dijalur terdepan untuk merengkuh Triphy Liga Inggris musim ini - Ruben Dias Langsung Bersinar
Entah karena kesalahan strategi transfer, Man City mendatangkan Nathan Ake di awal musim, hal ini perlu karena City telah berpisah dengan Otamendi. Tetapi kala itu City ditambah Ake tidak tampil cukup baik hingga kemudian mereka datangkan bek tangguh dengan harga mahal yang jadi incaran banyak klub yakni Ruben Dias. Bek asal portugal ini langsung perform dan klop dengan strategi Guardiola. Apalagi ketika ia hadir City masih ditinggal cedera Laporte tetapi penampilannya benar-benar berkelas. Kehadirannya seolah menjadi obat bagi pecinta Liga Inggris pasca tidak tampilnya Virgil Van Dijk. Posisi Center Bek di Liga Inggris semakin bergairah dengan kehadiran Ruben Dias, kehadirannya menyusul para bintang yang lebih dulu hadir seperti Van Dijk (Liverpool), Laporte (Man City), Thiago Silva (Chelsea), Maguire (Man United), dan Alderweireld (Tottenham). Sebenarnya Man City tidak punya cukup dana untuk belanja dimusim ini, tapi kita tahu bahwa konteks "tidak banyak dana" untuk City justru tetap saja banyak bagi klub lain di Liga Inggris. Tercatat mereka mendatangkan Ferran Torres, Nathan Ake dan Ruben Dias. ketika ditanya kenapa tidak membeli striker, Guardiola menjawab bahwa mereka tidak punya dana. Mungkin saja membeli Nathan Ake bagian dari kesalahan strategi transfer atau justru berkah bagi City karena mendapatkannya tidak dengan harga yang benar-benar mahal. Kedepannya tidaklah mudah bagi Ake karena harus bersaing dengan Dias dan Laporte, ditambah dengan kembalinya Stones, mereka juga masih punya Eric Garcia yang akan ke Barca musim depan. - Performa Apik Ilkay Gundogan dan Phil Foden
Di beberapa pertandingan terakhir, terkhusus dengan pola false 9, penampilan Ilkay Gundogan sangat bagus. Terlepas dari kegagalannya mengeksekusi penalti di big match melawan Liverpool, Gundogan benar-benar menguasai lini tengah. Gundogan sangat lihai membangun serangan, ia adalah tipikal gelandang ulet yang cerdas dan kekurangannya ia tidak benar-benar kuat dalam bertahan. Selain Gundogan, bintang muda Man City yang dulu pernah jadi ballboy untuk City yakni Phil Foden tampil gemilang setelah menjawab kesempatan menit bermain yang diberikan Guardiola. Kini Gundogan dan Foden menjadi pilar utama bersama Ruben Dias membangun kekuatan Man City yang baru terutama setelah tidak hadirnya Kevin De Bruyne dan Aguero


