COLI (Celotehan Liga Inggris) #001. Liverpool Loyo & Man United Fantastis
LIVERPOOL LOYO
The Reds Merseyside masih bertengger di puncak klasemen Liga Inggris meski gagal menang di 2 laga terakhir. Klopp semestinya waspada untuk mempertahankan posisi puncak mengingat Manchester United sudah menunjukkan geliat untuk menggulingkan mereka.
Diluar dugaan Liverpool hanya bermain imbang dengan Newcastle dengan skor kaca mata pada 31 Desember 2020. di pertandingan sebelumnya tepatnya di boxing day Liverpool ditahan oleh penghuni zona degradasi; West Brom.
Hasil ini tentu merupakan hasil negatif karena Liverpool merupakan juara bertahan Liga Inggris musim ini dengan sekuat inti yang tidak banyak berubah. Kabar burung yang mengatakan keretakan diantara 2 bintang mereka Mo Salah dan Sadio Mane mungkin saja menjadi penyebab dibalik loyonya Liverpool. Dan akan menjadi menarik jika salah satu diantara Mo Salah dan Sadio Mane hengkang dari Anfield. Apalagi keduanya sering dikaitkan dengan raksasa La Liga Real Madrid dan Barcelona.
MANCHESTER UNITED FANTASTIS
Man United mengawali musim ini dengan kekalahan di laga pembuka setelah takluk dari Crystal Palace di rumah sendiri. Namun sekarang siapa sangka dengan sentuhan kalem dari Ole G Solksjaer, Setan Merah menemukan kembali jati dirinya sebagai pemburu gelar Liga Inggris. Setelah mampu menyamakan perolehan poin Liverpool selanjutnya mari kita lihat apakah Man. United akan tetap berada di jalan yang benar ini.
Nyantanya tidak banyak perubahan dari susunan pemain Man United, taktis hanya nama Edinson Cavani dan Alex Telles yang baru muncul. Sebelumnya Man. United kehilangan marwah karena telah dianggap tak mampu bersaing dengan kompetitor lainnya, faktor itu bisa menjadi penyebab banyak pemain yang ogah berseragam merah ala Man United. Ditambah lagi beban pemain baru tatkala menyandang nama besar Setan Merah.
Dengan mulai padunya Lini Belakang khususnya Eric Bailly, ditambah kinerja pemain tengah seperti Fred dan McTominay yang bermobilitas tinggi, dan disempurnakan duet Bruno Fernandes plus Rashford. Fans Man United bisa berharap lebih. dan sesekali memainkan Cavani sebagai kartu AS. namun perlu pula diingat bahwa kedalaman skuat United tidak cukup dalam, tentu dengan jadwal dan kompetisi yang padat riskan rasanya jika Setan Merah tak mempunyai pelapis yang bisa diharapkan.
Banyak pasang mata yang pastinya akan tertuju pada pertandingan Liverpool vs Man United pada 17 Januari mendatang. Karena siapa yang memenangkan laga klasik dan elit tersebut akan meningkatkan kepercayaan diri untuk menjuarai EPL.
KEMBALINYA KEPERCAYAAN DIRI ARSENAL
Tidak banyak yang menyangka Arsenal memenangkan derby London atas Chelsea, sedikit-banyak itu menumbuhkan kembali kepercayaan pemain Arsenal seperti Lacazette. Setelah itu mereka kembali menang atas Brighton dengan skor tipis 1-0. Puncaknya baru-baru ini Arsenal memainkan sepak bola modern efisien setelah mencukur Wes Brom 4 gol tanpa balas.
Mikel Arteta mungkin telah menemukan rumus terbaiknya tetapi ini bukan jaminan Arsenal akan terus memenangkan banyak laga kedepannya. Salah satu cara terbaik yakni membeli pemain baru yang benar-benar berkualitas sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa nama seperti David Luiz, Mustafi, Sokratis sudah saatnya angkat kaki dari Kubu London Merah.
Tantangan Arsenal begitu besar kedepannya, dengan skuat yang kalah mentereng dari Man City, Liverpool, Chelsea, Spurs. Arsenal bersama harus membuktikan diri bahwa mereka masih diperhitungkan di Liga Inggris.
CHELSEA MERANA
Dalam 5 pertandingan terakhir The Blues menelan 3 kekalahan, 1 imbang, dan 1 menang. itu tidak diharapkan karena Chelsea sudah menghamburkan banyak uang demi memperbaiki susunan pemain musim ini. Nama-nama beken dan muda didatangkan ke Stamford Bridge seperti Kai Havertz, Timo Werner, dan Ben Chilwell.
Terhangat, mereka baru saja kalah di kandang sendiri dari Man City dengan skor mencolok 1-3. Kini kinerja Frank Lampard disorot tajam karena permainan Chelsea amat membosankan. Selalu banyak passing dan ambil alih ball possession tetapi justru sering hanya mutar-mutar saja. di oper ke kanan dan ke kiri, jika mentok back passi kebelakang. Chelsea mencoba memaksimalkan sayap, padahal mereka punya Kai Havertz dan Hakim Ziyech yang bisa bermain sebagai Attacking Midfield.
Kekayaan taktik Lampard dipertanyakan karena hampir selalu menurunkan formasi dan pemain yang itu-itu saja. Lampard harus memikirkan sesuatu yang berbeda demi mandatangkan kemenangan. Karena jika tidak, bisa diprediksi Lampard akan dipecat oleh bos Chelsea Roman Abramovich yang dikenal tanpa kompromi.
Penulis : Badruzzaman


