Leeds United, Sensasi Baru Liga Inggris

Setelah sekian lama tertidur akhirnya Leeds United kembali ke Premier League musiim 2020-2021 setelah menjadi juara kasta kedua sepak bola Inggris di musim sebelumnya. Meski baru promosi musim ini nyatanya Leeds United adalah tim tua dengan banyak prestasi di masa lalu. Tepatnya di medio 1960 sampai 1970 an di era kepelatihan Don Revie.
Prestasi terbaik mereka yakni merengkuh juara UEFA Champions League di tahun 1975, juara Piala Winners UEFA 1973. Tidak hanya menjadi raja di Eropa, Leeds kala itu juga berhasil merajai Liga Inggris yang saat itu masih bernama Football League First Division dengan 3 gelar juara, ditambah lagi dengan gelar Piala FA.
Klub ini dibentuk pada tahun 1919 menyusul pembubaran tim pendahulunya Leeds City FC oleh The Football League. Stadion mereka adalah Elland Road yang mempunyai kapasitas 39.460 kursi, yang telah mereka gunakan sejak pendirian mereka setelah mengambil alih dari Leeds City.
Leeds United adalah klub terakhir yang menjadi juara Liga Inggris Divisi Pertama (Football League First Division) Inggris pada musim 1991-1992, yang kemudian mulai musim 1992-1993 berubah format menjadi Liga Utama Inggris (Premier League) sebagai kompetisi liga profesional Inggris tingkat teratas hingga hari ini.
Nah, dengan segala reputasi dan sejarah yang sudah mereka buat membuat pecinta bola berhasrat ada warna baru Liga Inggris melalui diri Leeds United. Dan benar saja, Leeds menjadi sensasi baru musim ini, tanpa banyak nama besar yang tim mereka punya, mereka tetap mampu bermain atraktif dengan permainan bola menyerang ala manager Marcelo Bielsa.
Leeds sama sekali tak gentar menghadapi lawan-lawannya, mereka tetap memainkan sepakbola mereka meskipun terkadang seolah Marcelo Bielsa dan Leeds United hanya memikirkan cara membobol gawang lawan dan mengesampingkan pertahanan mereka sendiri.
Hingga 16 pertandingan yang dimainkan, Leeds United menang 7, imbang 2, kalah 7. sekilas itu tampak biasa saja mengingat mereka tim promosi musim ini. Namun yang mencengangkan dari 16 pertandingan tersebut mereka berhasil mencetak 30 goal dengan Patrick Bamford sebagai juru gedor, tetapi sayangnya mereka juga kebobolan 30 gol.
Dengan kualitas dan semangat mereka bukan tidak mungkin Leeds United finish di zona Europe League, tentu yang dimaksud kualitas disini bukan nama besar pemainnya tapi gaya bermain dan faktor Marcelo Bielsa.
Meski sempat di bantai Man. United dengan skor 6-2, dilibas oleh Crystal Palace dan Leicester City dengan skor kembar 4-1. Mereka mampu bangkit mengejar defisit goal dengan menang dari Newcastle United 5-2, dan terbaru menghajar West Brom 5 goal tanpa balas meski bertindak sebagai tim tamu.
Selain Patrick Bamford, kehadiran Rodrygo Moreno dari Valencia FC menambah kaya kualitas striker mereka. Mereka juga punya winger yang bisa diharapkan melalui diri Jack Harrison, Raphinha, Helder Costa dan nama lawas Pablo Hernandez.
Patut untuk disimak kiprah Leeds United dan Marcelo Bielsa hingga akhir musim nanti. Akan finish di urutan berapakah Leeds United musim ini ?
Penulis : Badruzzaman

